Rabu, 07 November 2007

Fwd: PERSPEKTIF UANG ISLAMI (Bag.1)

--- In ekonomi-islami@yahoogroups.com, Merza Gamal <merzagamal@...>
wrote:

PERSPEKTIF UANG DALAM EKONOMI SYARIAH


Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat tidak dapat melakukan
semuanya secara seorang diri. Ada kebutuhan yang dihasilkan oleh
pihak lain, dan untuk mendapatkannnya seorang individu harus
menukarnya dengan barang atau jasa yang dihasilkannya. Namun, dengan
kemajuan zaman, merupakan suatu hal yang tidak praktis jika untuk
memenuhi suatu kebutuhan, setiap individu harus menunggu atau mencari
orang yang mempunyai barang atau jasa yang dibutuhkannya dan secara
bersamaan membutuhkan barang atau jasa yang dimilikinya. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu sarana lain yang berfungsi sebagai media
pertukaran dan satuan pengukur nilai untuk melakukan sebuah
transaksi. Jauh sebelum bangsa Barat menggunakan uang dalam setiap
transaksinya, dunia Islam telah mengenal alat pertukaran dan pengukur
nilai tersebut, bahkan Al Quran secara eksplisit menyatakan alat
pengukur nilai tersebut berupa emas dan perak dalam berbagai ayat.
Para fuqaha menafsirkan emas dan perak tersebut sebagai
dinar dan dirham.

bersambung................................


Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)